Senin, 28 Juli 2014

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa dunia yang mendominasi era komunikasi untuk menghubungkan dan mentransfer ilmu ke seluruh dunia. Seperti yang dikatakan oleh Fromkin, “English has been called ‘the lingua franca of the world’” (1990: 259). Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama (the first foreign language). Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa (2007) dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Penelitian menyatakan kebermanfaatan menguasai bahasa asing lebih dini, dinyatakan Mustafa (2007), bahwa anak yang menguasai bahasa asing memiliki kelebihan dalam hal intelektual yang fleksibel, keterampilan akademik, berbahasa dan sosial. Selain itu, anak akan memiliki kesiapan memasuki suatu konteks pergaulan dengan berbagai bahasa dan budaya.
Periode paling sensitif terhadap bahasa dalam kehidupan seseorang adalah antara umur dua sampai tujuh tahun. Segala macam aspek dalam berbahasa harus diperkenalkan kepada anak sebelum masa sensitif ini berakhir. Pada periode sensitif ini sangat penting diperkenalkan cara berbahasa yang baik dan benar, karena keahlian ini sangat berguna untuk berkomunikasi dengan lingkungannya (Maria Montessori,1991). Berdasarkan teori tersebut, adalah tepat jika bahasa Inggris mulai diperkenalkan kepada anak sedini mungkin. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama di Indonesia, maka proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap. Pemilihan materi yang sesuai dengan usia anak dan juga efektif untuk perkembangan kognitif bahasa anak serta situasi belajar yang menyenangkan haruslah menjadi perhatian utama dalam berhasilnya suatu proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
1. Guru yang berkualitas, guru yang dapat menghidupkan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Sumber dan fasilitas pembelajaran yang memadai dan memenuhi syarat (adekuat).
3. Kurikulum yang baik, sederhana, dan menarik (atraktif).
Di sisi lain perlu dipahami bahwa usia dini adalah usia bermain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dan dunia bermain merupakan kegiatan yang serius namun mengasyikan bagi mereka. Maka pendekatan yang tepat perlu diciptakan oleh seorang pendidik agar proses pembelajaran bahasa Inggris lebih menarik dan menyenangkan tanpa meninggalkan kaidah-kaidah bahasa yang benar. Pendekatan yang digunakan hendaknya sejalan dengan tujuan pengenalan bahasa pada umumnya. Tujuan tersebut ialah supaya anak dapat memahami cara berbahasa yang baik dan benar, berani mengungkapkan ide atau pendapatnya dan dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Dalam pembelajaran bahasa Inggris banyak metode dan teknik yang dapat digunakan, diantaranya melalui:
a. Story Telling (Bercerita)
b. Role Play (Bermain Peran)
c. Art and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan)
d. Games (Permainan),
e. Show and Tell,
f. Music and Movement (Gerak dan Lagu) dimana termasuk di dalamnya
− Singing (Nyanyian)
− Chants and Rhymes (Nyanyian Pendek dan Sajak), dan sebagainya.

Metode dan teknik yang hendak digunakan sebaiknya dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan yang ingin dicapai. Profesionalisme seorang pendidik di dalam mengembangkan dan memanfaatkan metode dan teknik tersebut sangatlah dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik. Metode dan proses pengajaran dalam konteks yang komunikatif meliputi konteks situasi sosial, kultural, permainan, nyanyian dan musik, pembacaan cerita, pengalaman-pengalaman kesenian, kerajinan dan mengutamakan gerakan fisik adalah metode yang sangat sesuai dan efektif jika digunakan dalam proses belajar bahasa Inggris khususnya bagi anak usia dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar